Minggu, 29 Januari 2012

Surat Izin Mengemudi

Berikut ini adalah narasi pembuatan SIM pertamaku. Akhirnya aku bisa mencoret satu mimpi, yaitu bikin SIM.

Sabtu, 28 Januari 2012.

Jam 8 aku dan masku berangkat ke Kantor Polres Wonosobo dengan kecepatan standar dan menggunakan helm standar juga. Lalu kami parkir motor di seberang polres, yaitu di halaman Inka.

Setelah itu, aku mampir ke loket pendaftaran SIM.

Aku : Pak,saya mau bikin SIM.
Pak Pol : SIM baru atau perpanjang?
Aku : Baru pak.
Pak Pol : Udah ada surat keterangan sehat dan sidik jari belum?
Aku : Belum pak.
Pak Pol : Ya udah bikin dulu di kantor sebelah sana ya.

Aku dan masku melangkah ke kantor sebelah. Kantor khusus untuk pemeriksaan kesehatan. Terlihat kuno sih bangunannya.

Aku : Bu, saya mau bikin surat keterangan sehat buat bikin SIM.
Ibu 1 : Oke Bu (catat : aku dipanggil ibu), satu lembar foto kopi KTP.
Aku : (menyerahkan foto kopian)
Ibu 1 : Wah, namanya bagus sekali ya. Citra Tunggadewi. Oh, baru 20 tahun ya. Silakan nimbang berat badan dulu mbak (ini baru bener).
Aku : (menimbangkan diri)
Ibu 1: 51 kg. Sekarang ukur tinggi badannya. Oh, 160 cm (beratku ideal berarti, ayeeee).
Ibu 1 : Silakan langsung diperiksa di ruang sebelah ya mbak.
Ibu 2 : Silakan mbak, masuk dulu.

Aku masuk ke ruangan sebelah yang ternyata di sana hanya ada bapak2 dokter polisi kali ya.
Di sana Cuma disuruh bolak-balik telapak tangan dan diperiksa matanya (bukan di-KIR loh, Cuma dibelalakin gitu)

Bapak DokPol : 25 ribu mbak.
Aku : Oke pak. Makasih ya.

Sambil berlalu mengucapkan terima kasih kepada ibu 1 dan ibu 2, aku keluar ruangan. Lalu aku dan masku ke kantor yang ngurusin sidik jari. Di sana mas2 30 tahunan yang ngurusin. Mas2nya ramah banget, ngajak ngobrol terus.

Aku : Mas, mau periksa sidik jari buat bikin SIM baru.
Mas : Oke (sambil mencatat biodata). Kuliah ya mbak?
Aku : Iya.
Mas : Di mana?
Aku : UNS.
Mas: N N, UNS?? Solo berarti ya.
Aku : Iya, UNS solo.
Mas : Ngekost atau di rumah saudara?
Aku : Ngekost.
Mas : Nha kalau ke Solo naik motor po?
Aku : Enggak, naik bus kok.
Mas : Nha terus ini ngapain bikin SIM?
Aku : Buat punya2 mas. Kan kadang disuruh naik motor di Solo. Tapi selalu terhalang karena gak punya SIM. Apalagi di Solo banyak polisi, hampir di tiap perempatan ada.
Mas : Di sini juga banyak polisi kali mbak. Yang penting kalo udah punya SIM udah tenang. Eh itu di luar kakaknya po?
Aku : Iya.
Mas : Kakaknya kuliah di mana?
Aku : Udah kerja n berkeluarga kok, di Wonosobo.
Mas : Oh.
Mas : Hmm, saya orang Solo juga lho.
Aku : Solonya mana?
Mas : Taunya mana? Bekonang tau gak?
Aku : G tau mas.
Mas : Ambil jurusan apa di UNS?
Aku : Psikologi.
Mas : Kampusnya di sebelah mana ya?
(Sambil berpikir apakah di UNS ada jurusan psikologi ya?)
Aku : Di Mesen mas, dekat Stasiun Jebres.
Mas : Oh ya ya.
Sini tangannya lemes aja, dioles2in lah kesepuluh jariku lalu dicap2in di kertas2.
Mas: Dielap pake elap tangannya.
Aku : (ngelap2 tangan)
Mas : Sambil meneropong dan membuat rumus sidik jari sambil bercerita bla bla bla.
Ini suratnya buat bikin SKCK juga ya. Difoto kopi, yang foto kopi buat daftar. Yang asli disimpen, siapa tau bikin SKCK juga. Lima ribu ya.
Aku : Oke, makasih ya.

Setelah itu aku mampir ke depan foto kopian dan kembali lagi ke polres. Di polres menyerahkan formulir dan menunggu nama dipanggil masku lagi ngobrol sama temen SMA yang sudah sekian lama gak bertemu.
Aku mengamati sekitar dan juga facebookan.

15 menit kemudian...
Namaku dipanggil untuk ikut tes tertulis.

Ada 13 orang yang tes SIM C pada hari ini. Di sebelahku duduklah adik kelas SMAku. Di situ kami dipandu dan diajarin ngerjain tes tertulis itu. Ada tombol vote nya, benar salah gitu. Jadi kayak kuis mamamia. Hahaha.

Setelah menjawab 30 pertanyaan. Ditunjukkin hasilnya. Dan hasilku paling rendah karena Cuma dapet skor 23, yang lain ada yang sampai 27. Minimal dikatakan lolos kalau skor 18. Hasil tes dicetak dan kami disuruh ttd. Lalu kami langsung cabut ke area tes praktik.

Di lapangan, kami diabsen. Dan diberi panduan tes praktik angka 8.

Pak Pol : Yak, bertemu dengan saya lagi. Kalian akan dites, saya absen dulu ya. Bla bla bla.
Oke, di sini saya akan menjelaskan tata cara tes praktik ini. Jadi nanti saudara2 memutari lapangan ini dengan 4 syarat:
1.Harus pakai helm.
2.Lampu harus nyala.
3.Kaki tidak boleh nyagak.
4.Tiang tidak boleh jatuh.

Oke, saya praktikkan ya. Wus wus wus. Pak polisi mengitari area angka 8 dengan lancar.

Lalu pak polisi memanggil nama sesuai urutan. Nomor 1, gagal, cowok padahal. Nomor 2 juga gagal. Sampai nomor 6 juga gagal. Dan tiba giliranku. Aku pasti bisa, aku pasti bisa.

Dan eng ing eng. Baru pertama ngelewatin portal pertama aja, aku udah mental n nyagak. Wakakakak. Susah ternyata.

Dan sampai nomer 13, gak ada yang lolos satupun.

Pak Pol : Hmm, sayang sekali, kloter hari ini kurang terampil semua. Silakan kembali lagi tahun depan ya. Ngulangi tes lagi tahun depan. Latihan dulu biar terampil (sambil ketawa sutra)
Si X : Tapi kan pak, katanya kalo mengendarai motor harus pake SIM, kalo gak nanti kecekel (ditangkap, bhs Jawa).
Pak Pol : Yauda, mau dipermudah kan? Ni waktunya juga udah mepet, tutup jam 11. Sekarang kalian balik ke polres lagi buat foto dan sidik jari ya. Habis itu diambil SIMnya. Tapi kalo mengendarai sepeda motor yang bener, yang tertib. Pake helm, lampu dinyalakan terus, lampu jangan ditempelin ya.
Semua : Hurray! Iyaaaa Paaaaaak.

Akhirnya aku dan masku kembali ke polres lagi.

Tak lama kemudian namaku dipanggil. Ada 4 orang yang masuk. Oke, buat mas X 120 ribu, buat yang 3 ini 220 ribu ya. Dalam hatiku, kenapa dibedain?

Oh ternyata mas X udah punya sertifikat mengemudi. Aku dan 2 orang lain belum punya jadi dibikinin sekalian

Pak : Nanti fotonya minggu depan ya?
Aku : Hah, minggu depan? Hari sabtu depan gitu pak?
Pak : Iya.

Aku langsung keluar dan menyampaikan pesan ini ke masku. Katanya foto minggu depan. Ah, masa sih. Coba liat teman serombonganku tadi, masih pada nunggu kok.

15 menit kemudian...
Namaku dipanggil buat foto.

Kami berenam ke ruang foto. Urutan pertama mas X. Ditanyain biodata, disuruh cap sidik jari online sama ttd online. Lalu diarahkan foto, jepret.
Seribu rupiah mas.

Nomor 2 adalah aku. Sama prosedurnya kayak tadi.
Setelah itu, aku nunggu di luar. Menunggu SIM jadi.

5 menit kemudian...
Citra Tunggadewi. Taraaaaa, SIMku sudah jadi.
Akhirnya setelah penantian 4 tahun, aku punya SIM juga. Setidaknya aku bisa bermotor dengan aman di jalan raya, walaupun belum punya motor pribadi.
Jam setengah 12 aku pulang. 3 jam pembuatan SIM resmi memang cukup lama, tapi banyak pengalamannya juga
:)

Kucing-kucingan

Rabu, 25 Januari 2012

Jam setengah 2an, aku, tante, Resy, dan Reza pergi ke rumah masku, karena tanteku penasaran sekali dengan rumah masku. Besok tante akan pulang ke rumahnya di Sukabumi. Kita naik bus dan dilanjutkan dengan naik angkot. Kemudian pas sudah sampai di depan gang, dijemput masku, dilangsir dua2.
Di rumah masku ada kucing persia abu2 yang bernama Remi. Akan tetapi, Remi mau ditukar sama yang lain. Bulunya mbrodoli kayak rambut soalnya. Si Remi ini lulut sekali dengan orang yang belum kenal. Imutnyaaaa.

Foto Remi



Bagaimana dengan Si Hitam? You know what, kali ini Si Hitam sangat tidak bersahabat. Bajuku dipipisin coba. Padahal selama ini Si Hitam pip dan pup di toilet. Kayaknya kebawa aura jahilnya para 2 tuyul sepupuku, Si Hitam jadi jahat. Oh iya, Si Hitam juga galak banget sama Si Remi, iri akan keimutan Remi kali ya. Ah, Si Hitam pengennya diperhatikan.

Foto adik sepupuku



Foto Si Hitam (Episode 2)







Foto Si Putih (Episode 2)

Sabtu, 28 Januari 2012

The Wedding Egar and Irfan

Sabtu, 21 Januari 2012

Mbakku melangsungkan pernikahannya dengan Mas Irfan hari ini di Rumah Makan Wonoboga. Diawali dengan akad nikah dari wali dan penguhulu, maka sudah dinyatakan sah pernikahannya. Setelah itu, kami berfoto ria di pelaminan. Jam 11an, tamu sudah datang. Ada guru SMA dan SMPku juga loh. Resepsi ini didatangi kurang lebih 400 tamu undangan. Sekitar jam 14.00 acara selesai dan makanan sudah dibersihkan. Dan akhirnya dihidangkan lagi karena ada teman mbakku dari Jakarta yang kena macet, jadi datang telat.

Setelah datang, berfoto ria dan makan, acara ini berakhir. Aku mengurus sisa catering. Dan ternyata ada satu tamu yang ketinggalan lagi. Akhirnya ku ajak ke rumah buat menemui mbakku. Kasian juga jauh2 dari Jakarta.

Dan aku resmi menjadi satu2nya anak ibu yang masih single xD

Barokallahulakuma wa baroka ‘alaikuma wa jama’a bainakuma fii khoir...
Selamat menempuh hidup baru mbakku. Semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warohmah. Met milad juga, barokallahu fii umrik. U’re the best sister for me for now, tomorrow, and forever...

Foto Akad Nikah



Foto Resepsi



Theme Song
You are Very Special by Zain Bhikha

You are very special
There's no one just like you
Created by the Master
Allah created you
You are very special
Exclucively designed
You are very special
And I'm so glad you're mine

You make by Allah
He fashioned your heart
You were made by Allah
He knew you from the start
You were made by Allah
Unique in all your ways
You were made by Allah
To praise Him all your days

Bright litlle eyes He gave you
To help you find your way
May Allah grant the wisdom
To see through each day
You are very special
Theres only one of you
You are very special
And remember I love you

Whatever life will bring you
Whenever you will bear
Remember your Creator
Allah is always there
And when your world is crumbling
With pain and darkness too
Just look into your heart
Allah is there for you

Rabu, 11 Januari 2012

Our Pets

Well, kali ini aku akan menceritakan hewan peliharaan. Eits, jangan salah, ini bukan blog tentang binatang loh. Kemarin aku menginap di rumah kakak laki-lakiku. Karena masku adalah penyayang binatang, aku pun langsung dihampiri oleh seekor kucing albino. Eh salah, ternyata ada dua ekor. Cuma yang satu agak pemalu dan penakut, namanya Si Putih karena bulunya berwarna putih. Nah, kalo Si Hitam adalah kucing anakan penurut dan kucing istimewa.

Mamas : Wi, ini kucing istimewa loh.
Aku : Emang bisa ngapain aja?
Mamas : Bisa nonton TV dan ngaca.
Aku : Hah, bisa mbaca??
Mamas : Ngaca, mana mungkin ada kucing bisa mbaca.
Aku : Yaudin mas, disuruh ikutan sirkus aja (ngasal).

Ini foto Si Hitam. Waktu ku foto, Si Hitam diam aja, nggak bergerak. Bener2 kayak boneka. Narsis juga nih Si Hitam, si kucing ekstrovert. Hehehe :p











Kalo yang ini adalah foto Si Hitam dan Si Putih sedang bercengkrama #yaela



Ngomong2 soal animals nih, masku ini pernah memelihara monyet loh. Namanya Doglas. Dulu aku akrab banget sama Si Doglas ini. Si Doglas juga hebat, bisa nyabutin rumput dan berenang di kolam ikan. Tapi Si Doglas sudah dijual, mungkin sudah kawin dengan gebetannya. Berikut foto si Doglas yang ku punya.



Sebenarnya masih ada peliharaan lain, seperti ular dan biawak. Tapi aku agak jijay dengan hewan melata dan amfibi ini. Jadi aku nggak punya gambarnya.

Kalo aku dulu sempet ngrawat kura-kura. Aku memanggilnya Si Tora. Si Tora ini milik mbakku. Aku merawatnya dari tahun 2005 hingga 2010. Sejak aku kuliah, Si Tora dirawat oleh mbakku di kolam ikan koi di rumah tinggalnya di Jogja.
Coba tebak, Tora yang mana? Hehehe :D



Pesan Moral : Latihlah hewan peliharaan Anda supaya bisa main sirkus.

Jumat, 06 Januari 2012

Jalan Kenangan

Begitu melewatinya, seakan sang waktu berhenti dan kembali ke masa-masa kecil SD dulu. Ketika aku dan teman-temanku selalu melewatinya waktu pulang ke rumah dengan berbagai cerita di dalamnya. I really miss this moment :')



Prameks

Kereta Api Prameks (Prambanan Ekspress) adalah alat transportasi favoritku untuk pergi ke Jogja dari Solo. Berikut adalah Jadwal Prameks Terbaru per 1 Desember 2011.



Statistik

Kuliah di psikologi selama 2 semester kemarin belum pernah menemui pelajaran berbau IPA. Setelah semester 3, kami mendapatkan Mata Kuliah Statistik. Sebenarnya cukup menyenangkan karena kemampuan menghitung dengan metode statistik menjadi terasah dan ini adalah salah satu modal untuk mengerjakan SKRIPSI, katanya sih begitu.

Dan karena Uji Kompentensi 4 tidak mencukupi waktunya, dosen kami memberikan tugas take home one night. Dan materinya adalah ANAVA atau Analisis Varian! Soalnya sih hanya 2, tapi jawabannya bisa sampai berlembar-lembar halaman folio, sekitar 14 halaman. Aku bersama teman Hasri dan Eka mengerjakan di kamar kostku dari pukul 17.00 hingga pukul 02.00 dini hari esoknya. Benar-benar butuh ketelitian yang sangat amat tajam.

Berikut suasana kamar kostku di saat mengerjakan tugas statistik ini (180 derajat rapi sekali).



Tes Binet

Tugas akhir di semester 3 memang cukup banyak dan melelahkan. Semuanya bersifat teoritis, kecuali yang satu ini nih. Kita dikasih tugas Tes Binet, tes untuk mengukur tingka inteligensi seseorang berdasarkan Skala Binet. Aku bersama Irma dan Eka mengerjakan tes ini di saudara sepupunya Eka.

Lalu aku dan Eka cekidot naik Damri sampai Solo Square. Lalu kami naik becak sampai Perumahan Baturan, dekat DPRD. Setelah sampai masjid, kita terjebak hujan. Jadi kita sholat dulu di masjid. Dan menunggu hujan reda. Sekitar pukul 17.00 kita mulai tesnya dan berakhir jam 20.00. Tes Binet berupa interview kepada klien dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku panduan. Karena adiknya terlampau pandai, jadi ngetesnya sampai malam. Karena kita berkunjung sampai malam, kita dijamu makan malam oleh budhenya Eka, setelah itu juga diongkosin buat naik taksi. Heheheheh, lumayan nih :p

Dua hari kemudian, kami menganalisis hasilnya. Ternyata IQ nya 121 atau superior. Pantesan aja, ngetesnya lama bangeeet. Tapi menyenangkan karena ini pengalaman pertama mengetes klien.

Wisuda

Akhirnya salah satu mbak kost dari psikologi lulus juga. Sebelumnya aku dan teman kost memberikan untaian bunga palsu mawar putih yang menandakan bahwa cinta kami kepadamu takkan pernah layu meski raga tak bersua. Sukses buat Mbak Karina Larasati, S.Psi. Semoga kami segera menyusulmu, 2 tahun lagi. Aamiin ya Robbal 'alamin :)

Foto Angkatan

Dalam rangka lomba foto angkatan, angkatan 2010 psikologi UNS atau yang lebih dikenal dengan Seventh Psyche, berfoto ria di depan Kampus Mesen. Semoga kebersamaan ini senantiasa terukir di hati, sampai nanti...

Seminar

1. Kepanitiaan
Semester 3 ini aku menjadi salah satu panitia Seminar Psikologi Islam “The Way to Keep Our Heart”. Aku menjadi PJ Sponshorship. Thanks buat semua pihak yang telah menyelenggarakan seminar ini.



2. Peserta
Seminggu setelah menjadi panitia di SPI, aku mengikuti Seminar Kesehatan Mental Anak. Pembicaranya kereeeen banget. Bu Tika Bisono, S.Psi, M.PsiT salah satunya. So inspiring me... ^^

Kamis, 05 Januari 2012

Gardening

Dear Readers, udah lama banget aku nggak posting di blog ini. Maklum semester 3 ini cukup menguras tenaga, pikiran, dan waktu sehingga belum sempat untuk mengurus blog tercinta ini. Ku share kegiatan-kegiatan yang menarik selama 2 bulan terakhir ya...
And the story has begin from...

GARDENING

1. Markisa
Markisa di halaman belakang rumahku adalah markisa jawa. Rasanya manis agak asam. Biasa dibikin sirup atau campuran setup buah. Bisa juga dibikin puding. Mau cobaaa?? Yummy.



2. Bunga dan Buah
Pekarangan rumahku yang cukup luas dimanfaatkan nenek untuk bercocok tanam. Kata nenek, menanam itu lebih baik yang 3B (Berbunga, Berbuah, dan Berdaun). Ini adalah salah satu contoh hasil penanamannya.



3. Bunga Laptop
Bunga Laptop ini adalah hasil penanaman dari kakak perempuanku di rumah tinggalnya di Jogja. Kaya bener ya dia, punya laptop banyak. Hehehe.