Jumat, 28 Oktober 2011

Daun Kentut


Daun Kentut. Ya, demikian kebanyakan orang menyebutnya. Dari namanya kita bisa mengira-ira kenapa tanaman bernama latin Paederia scandens ini beken dengan nama Daun Kentut, yang jelas bukan karena daun itu bisa kentut.

Daun kentut kerapkali terpinggirkan dari perhatian masyarakat karena baunya yang busuk, persis seperti (maaf) kentut manusia. Anak-anak kecil biasa menggunakan daun kentut untuk mengerjai teman sepermainannya. Mau tau caranya?

Ambil beberapa helai daun kentut lalu diremas-remas dan masukkan ke dalam plastik yang sudah ditiup. Setelah itu tepuklah plastik hingga meletus dan dijamin bau kentut akan menyebar di seluruh penjuru ruangan. (Please, don’t try this at home !)

Ya, itulah daun kentut yang selama ini bagi anak-anak lekat dengan image sebagai piranti iseng berbasis herbal. Tapi tahukah Anda bahwa ternyata daun kentut menyimpan rahasia berupa khasiat yang menakjubkan? Sadarkah Anda bahwa daun kentut dapat kita perlakukan secara lebih bermartabat? Mari kita bongkar sekelumit rahasia yang ada pada daun kentut ini.

Daun kentut merupakan herba tahunan yang berbatang memanjat. Panjangnya bisa mencapai 5 meter dengan pangkal berkayu. Masyarakat Sunda mengenal daun kentut dengan nama daun sembukan. Mereka biasa mengkonsumsi sebagai lalapan. Sementara di masyarakat Jawa, biasa dimasak menjadi bothok (ingat, bukan botox).

Daun kentut tumbuh secara liar di tanah terbuka seperti lapangan, semak-semak atau di pinggir-pinggir sungai. Tak jarang pula orang memeliharanya dengan cara dirambatkan di pagar-pagar. Maka tak heran, daun kentut seringkali tersentuh tangan-tangan jahil anak-anak dan digunakan untuk keisengan mereka.

Efek Farmakologis dan Sifat Kimiawi

Meski berbau busuk, daun kentut memiliki rasa yang manis, namun kemudian terasa agak pahit dan akhirnya netral tak berasa. Daun kentut memiliki efek anti rematik, analgesik (penghilang nyeri), meluruhkan kentut (maklum namanya juga daun kentut), berkhasiat pula untuk meluruhkan kencing dan dahak. Daun kentut bisa disajikan dalam bentuk sayur dan disuapkan pada anak-anak untuk menambah nafsu makan. Daun ini juga mempunyai efek detoksifikasi, antibiotik, antitusif, pereda kejang dan anti radang.

Kandungan Kimia

Pada batang dan daun tanaman daun kentut, memiliki beberapa kandungan kimia antara lain : gama-sitosterol, deacetylasperuloside, asperuloside, arbutin, paederosid, dan scandoside, oleanolic acid dan paederosidic acid.

Bagian yang Digunakan

Akar dan herba daun kentut dapat digunakan sebagai terapi pengobatan herbal. Setelah dibersihkan, jemur daun kentut dan simpan di tempat yang kering. Gunakan bilamana perlu.

Berikut ini beberapa contoh penggunaan daun kentut untuk pengobatan tradisional.

1. Perut Kembung

Siapkan 15-60 gr daun kentut yang masih segar. Cuci bersih dan tumbuk hingga menjadi seperti bubur. Masuk secangkir air masak dan 1 atau 2 sendok teh garam lalu diaduk merata dan disaring. Air hasil saringan diminum sebelum makan.

2. Kulit Gatal, Eksim

Ambil batang dan daun kentut yang masih segar lalu cuci dan giling halus. Tempelkan pada bagian yang gatal-gatal.

3. Perut Mulas Akibat Masuk Angin

Buatlah sayur berbahan 25 lembar daun kentut. Atau bisa juga dikukus dan dikonsumsi sebagai lalapan. Untuk pengobatan luar, layukan daun di atas api lalu tempelkan di perut. Agar tidak mudah lepas, bisa diikat dengan selendang atau kain.

4. Mata Bengkak dan Terasa Panas

Rebus sampai mendidih daun kentut yang telah dicuci bersih. Penderita lalu duduk di atas uap daun kentut tadi. Bilamana air rebusan sudah menghangat, ambil daunnya dan bungkus dengan kain lalu tempelkan di atas mata yang bengkak. Ganti dengan kompres baru bila daun sudah menjadi dingin.